您的当前位置:首页 > 百科 > Aktivis 98 Tegas Menolak Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Cederai Reformasi! 正文
时间:2025-06-15 20:11:12 来源:网络整理 编辑:百科
JAKARTA, DISWAY.ID- Sejumlah aktivis 1998 berkumpul dalam sebuah acara refleksi peringatan dan penol quickq安装包
JAKARTA,quickq安装包 DISWAY.ID- Sejumlah aktivis 1998 berkumpul dalam sebuah acara refleksi peringatan dan penolakan 17 Tahun Reformasi.
Aktivis 98 juga tegas menolak wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto, di Jakarta Pusat.
BACA JUGA:Uang Kuno Koin Emas Soeharto Diburu Banyak Kolektor, Nilainya Tembus Ratusan Juta!
BACA JUGA:Dukung Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Fadli Zon: Itu Harusnya dari Dulu
Hal itu dipertegas dengan pernyataan penolakan karena wacana itu dinilai mencederai perjuangan dan cita-cita reformasi.
“Acara kita hari ini adalah kita mau tegaskan, supaya kita mengasah ingatan kita tentang bahwa kita harus kembali ke cita-cita reformasi '98," kata Ketua Panitia acara, Simson, yang ditemui di lokasi, Sabtu 24 Mei 2025.
Simson menyebut Aktivis 98 menolak wacana tersebut dan dibuktikan dengan acara refleksi peringatan reformasi.
BACA JUGA:Usulan Pahlawan Nasional 2025: Soeharto, Gus Dur, dan Sederet Nama Baru Masuk Daftar
"Terutama, dengan ramainya saat ini wacana tentang pemberian gelar pahlawan terhadap Soeharto, kita tegas sangat menolak. Sangat menolak pengangkatan Soeharto sebagai pahlawan," tambah dia.
Simson menyoroti kemunduran dalam praktik demokrasi dan penegakan hukum yang masih jauh dari harapan. Ia menegaskan bahwa aktivis '98 menolak keras segala bentuk glorifikasi terhadap Soeharto, termasuk wacana pemberian gelar pahlawan nasional.
Senada dengan hal itu, Aktivis 98 lainnya, Mustar, menyebut gagasan pemberian gelar tersebut merupakan bentuk pembangkangan perjuangan reformasi.
“Ini adalah peringatan bukan cuma sekadar berkumpul, tapi adalah peringatan menurut kami adanya wacana atau ide akan dianugerahi gelar pahlawan nasional terhadap Soeharto, jelas kami bersepakat menolak," kata Mustar.
"Kami keberatan dan ini adalah jauh dari nilai-nilai dari yang kita perjuangkan lahirnya dulu reformasi di tahun '98," sambung dia.
Ia mengatakan, demokrasi yang hadir saat ini bukanlah sesuatu yang datang secara cuma-cuma. Sebagai hasil dari perjuangan panjang para aktivis yang disertai pengorbanan jiwa dan raga.
Pemerintah Ogah Bayar Tukin Dosen, Pakar Hukum UM Surabaya: Tak Bisa Ditolerir!2025-06-15 19:54
Jadwal Libur Awal Puasa 2025 untuk Siswa SD, SMP dan SMA2025-06-15 19:24
Menko AHY Umumkan Tarif Tol Diskon 20 Persen di Momen Mudik Lebaran 20252025-06-15 18:51
RI Buka Peluang Investasi dalam 55 Proyek Infrastruktur2025-06-15 18:50
Lucky Hakim Penuhi Panggilan Kemendagri Terkait Liburan ke Jepang Tanpa Izin Resmi2025-06-15 18:26
Prabowo Akan Hadiri Harlah ke2025-06-15 18:23
Gelar RUPS RKAP Tahun 2025, Target Produksi GKP SGN Sebesar 1,012 Juta Ton2025-06-15 18:06
Mendagri Ungkap Bangun Infrastruktur Bukan Hal Mudah2025-06-15 17:33
Emiten Transportasi SDMU Mau Private Placement 2,27 Miliar Saham untuk Konversi Utang2025-06-15 17:33
Polisi Tetap Lanjutkan Kasus Pelaporan Fahri terhadap Bos PKS2025-06-15 17:30
Mensos: Sekolah Rakyat akan Berbentuk Seperti Boarding School2025-06-15 20:00
Cum Date 19 Juni, Chandra Asri (TPIA) Rilis Jadwal Lengkap Pembagian Dividen Rp484,65 Miliar2025-06-15 19:52
Asing Aktif Borong 10 Saham Ini Saat IHSG Terkoreksi, BMRI Paling Diincar2025-06-15 19:39
CAIR! Cek Besaran Dana Bansos 2025, Honor Pendamping Sosial Lancar Jaya!2025-06-15 19:07
KPU Segera Bentuk Tim Seleksi Calon Komisioner Daerah Secara Tertutup2025-06-15 19:01
Polisi Tetap Lanjutkan Kasus Pelaporan Fahri terhadap Bos PKS2025-06-15 18:32
RI Buka Peluang Investasi dalam 55 Proyek Infrastruktur2025-06-15 18:26
KABAR TERBARU! Guru Non2025-06-15 18:16
Lucky Hakim Penuhi Panggilan Kemendagri Terkait Liburan ke Jepang Tanpa Izin Resmi2025-06-15 17:34
Hasilkan Kesepakatan, Kemenperin Ungkap Apple Telah Setujui Rencana Investasi2025-06-15 17:25